Jumat, 17 Juni 2016

PENGERTIAN RUMAH

Pengertian Rumah
Rumah bukan sekedar wujud fisik semata, namun juga merupakan produk budaya yang bentuk dan layoutnya biasanya dipengaruhi oleh  nilai-nilai budaya, ketertarikan, adanya pilihan-pilihan (Rapoport., Qtd. in. Mazumdar, 1997) yang mengilhami sebuah tempat tinggal dengan arti simbolik (Rapoport; Lawrence; Low, Qtd. in. Mazumdar dan Mazumdar, 1997).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi rumah :
a.       Coirul Amin
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal atau bangunan pada umumnya
b.      Alfrida L. Membala
Rumah adalah tempat berlindung dari hujan. Rumah adalah tempat berlindung dari terik matahari. Rumah adalah tempat istirahat. Rumah adalah tempat keluarga, berkumpul bersama, bercerita, makan, dan berdoa bersama.
c.       Lilly T. Erwin
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menadi rutinitas sehari-hari.
d.      Muhammad Khoirudin
Rumah adalah kebutuhan pokok manusia.
e.       Anonim
Rumah adalah suatu tempat untuk beristirahat dan untuk memperbaiki jiwa dan tubuh.
f.       Mona Sintia, SP
Rumah merupakan jantung kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian , sumber inspirasi, dan sumber energi bagi pemiliknya.
g.      Andie Wicaksono
Rumah merupakan tempat untuk berteduh atau berlindung dari panas, hujan, dan hawa dingin; tempat untuk bersitirahat; serta tempat berkumpul anggota keluarga. Itulah sebabnya memperoleh sebuah rumah harus direncanakan dengan baik.
h.       Diana Tantiko
Rumah adalah tempat untuk pulang, tempat seseorang (atau sebuah keluarga) memperoleh ketenangan, istirahat, dan perlindungan.
i.        Martien de Vletter
Rumah merupakan investasi yang tidak saja harus dikejar aspek murahnya (ekonomi), tetapi juga investasi sosial, lingkungan, dan budaya.
>       Rumah Adat
Rumah Adat adalah merupakan Bangunan rumah yang mencirikan atau khas bangunan suatu daerah di Indonesia dan melambangkan kebudayaan dan ciri khas masyarakat setempat.
Rumah adat sering disebut dengan ”ruma gorga” atau juga sering disebut dengan ”ruma bolon”, yaitu : rumah besar yang memiliki penuh ukiran-ukiran dan makna-makna simbolik. Pada posisi rumah, terdapat kepercayaan akan : banua ginjang (dunia atas), banua tonga (dunia tengah/bumi), dan banua toru (dunia bawah/dunia para makhluk halus).
>       Macam – Macam Rumah Adat di Indonesia
·      Rumah Adat Jawa
Dalam masyarakat Jawa, RUMAH disebut "griya" yang berarti "GUNUNG AGUNG". Sehingga dapat dilihat bahwa orang Jawa menganggap dan memperlakukan rumah sebagai –gunung besar- yang menjadi sumber kehidupan.
Rumah Jawa sarat dengan makna yang tersirat di balik perumpamaan yang didasarkan atas kepercayaan dan persepsi orang Jawa terhadap rumah serta harapan-harapan kebaikan yang akan didapat setelah menghuni sebuah rumah.
Perumpamaan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk petungan angka-angka patokan perencanaan dan pembangunan rumah yang dikemas dalam system klasifikasi simbolik Jawa.
o   Orang Jawa dalam lingkungan budaya yang penuh dengan perlambang (simbol). Segala maksud dan tujuan selalu diwujudkan dalam bentuk-bentuk perlambang atau perumpamaan.
o   Sistem yang didasarkan pada 2 kategori dikaitkan pada hal-hal yang berlawanan atau saling melengkapi, seperti Inggil (tinggi) dan andap (rendah), ngajeng (depan) dan wingking (belakang).
Dimana pembagian-pembaian ruangan dalam rumah Jawa adalah:
o   Griya Wingking (rumah induk=rumah belakang)
Bangunan ini merupakan tempat  tinggal orang tua dan anak-anak perempuan serta tempat menyimpan raja-brana (harta yang berharga). Dalam rumah induk ini terletak krobongan dan petanen  yang dianggap sebagai bagian paling sakral dalam rumah Jawa.
o   Pandapa
Merupakan bagian rumah yang berlantai rendah. Bagian ini merupakan bangunan terbuka (tanpa dinding) tempat menerima tamu atau mengadakan pertemuan.
o   Pringgitan
Sebuah tempat untuk mempergelarkan wyang kulit. Bagian rumah ini merupakan bangunan penyambung antara pandapa dan griya wingking.
o   Regol
Adalah sebuah gerbang masuk halaman rumah.
o   Pawon
Berasal dari kata awu=abu, adalah tempat yang banyak abu, dari api yang digunakan untuk memasak. Pawon merupakan bangunan tersendiri, terpisah dari griya wingking. 
o   Gandok
Yang mempunyai arti kata berimpitan. Dimana sebagai "anak rumah" yang beradu tritisan dengan griya wingking, dan merupakan bangunan hunian untuk anak laki-laki.
o   Lumbung
Sebagai bangunan untuk menyimpan persediaan makanan (padi), nama lumbung diambil dari bentuk tumpukan padi yang disebut nglumbung.
o   Kandang
Berasal dari kata kaadhang-adhangan, artinya dihadang-hadangi. Bangunan kandang berwujud palang-palang untuk menghalangi binatang ternak.
o   Gedogan
Berasal dari kata gegedhugan, berarti yang diandalkan. Gedogan adalah nama khusus untuk kandang kuda, mengingat bahwa kuda adalah binatang andalan.
o   Masjid
Tempat sembayang, berupa bangunan dengan atap bentuk  tajug (piramid). Dalam Kawruh Kalang versi Sasrawirjatma hanya disebutkan adanya griya masjid sebgai bagian rumah Jawa  tanpa dijelaskan fungsinya.
·      Rumah Adat Bali
Di dalam membangun rumah dan pura-pura orang Bali sudah mempunyai aturan-aturan tertentu yaitu asta kasola-kosali dan  asta bumi walaupun aturan-aturan ini bersifat mistis, namun ini merupakan dasar arsitektur yang tertib dan teratur. Aturan-aturan ini mencakup susunan denah, ukuran, arah/orientasi, pantangan-pantangan dll.
Dalam Asta Kosali dijelaskan aturan-aturan dalam hal arah, ukuran, bentuk, maupun desain bangunan. Begitu mendetailnya dokumen kuno mengenai tata cara membangun ini sampai-sampai cara memilih latar belakang sosial dan orang-orang yang membangun rumah pun dipapankan di sini.
Pembagian ruang dalam arsitektur Bali juga tampaknya memperhitungkan aliran energi yang rnasuk ke dalam bangunan. Ini terlihat dari dinding aling-aling yang seringkali kita temui begitu masuk ke dalam kompleks bangunan Bali. Dalam buku Balinese Architecture (Periplus, 1999) yang ditulis oleh Julian Davison dan Bruce Granquist disebutkan bahwa dalam arsitektur Bali, pembagian area bangunan memakai tubuh manusia sebagai modelnya. Misalnya dalam kompleks permukiman Bali, tempat sembahyang dianggap sama dengan posisi kepala, daerah kamar tidur dan tempat menerima tamu adalah tangannya, dan pekarangan di tengah merupakan pusar, tempat pediangan adalah organ seksual, sedangkan dapur adalah kakinya.
Tabel Macam-Macam Rumah Adat di Indonesia
NAMA DAERAH
RUMAH ADAT
CIRI - CIRI
Aceh
Rumoh Aceh
§  panggung.
§  mempunyai 3 serambi.
Sumatera Barat
Rumah Gadang
§  tonjolan atap mencuat ke atas.
§  banyaknya tonjolan 4-7 buah.
Riau
Selaso Jatuh Kembar
§  dilengkapi dengan balai adat.
§  terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur, ruangan bersila, anjungan dan dapur.
Sumatera Selatan
Rumah Limas
§  rumah panggung berjenjang lima.
Jawa
Joglo
§  atap pendapanya yang menjulang tinggi seperti gunung.
Papua
Honai
§  terdiri dari 2 lantai.
§  lantai pertama sebgai tempat tidur.
§  lantai kedua sebagai tempat bersantai dan tempat makan.
§  Berbentuk jamur dengan ketinggian 4 meter.
Sulawesi Selatan
Tongkonan
§  rumah panggung dari kayu .
§  kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.
§  atap rumahnya dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan.
§  terdiri dari 3 ruangan : ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.
§  depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau.
Sulawesi Tenggara
Malige
§  berbentuk panggung.
§  terdiri dari 3 lantai.
§  pada kiri kanan lantai 2, ada ruang tempat penenun kain.
Sulawesi Utara
Rumah Pewaris
§  mempunyai ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar-kamar.
§  di kanan kiri rumah terdapat tangga.
§  tangga sebelah kanan untuk memasuki rumah.
§  tangga sebelah kiri untuk keluar rumah.
Sulawesi Tengah
Rumah Tambi
§  berbentuk panggung.
§  atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding.
§  atap terbuat dari daun rumbia atau bambu dibagi 2.
Kalimantan Tengah
Rumah Betang
§  panjang
§  bawah kolong digunakan untuk bertenun dan menumbuk padi.
§  satu bangunan rumah dihuni kurang lebih 20 keluarga.
Kalimantan Selatan
Bubungan Tinggi
§  rumah panggung.
§  dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.
§  terdapat pelatar.
Maluku
Bailo
§  atapnya besar dan tinggi.
§  atapnya dari daun rumbia.
§  dindingnya dari tangkai rumbia.
Betawi
Rumah Kebaya
§  teras rumahnya yang luas.
§  pagar terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk rumah kotak ( dibangun diatas tanah berbetuk kotak).
§  Rumah Bapang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar